DASAR DASAR PETA KOMPAS
UNTUK ORIENTASI
( By: Suparta “ kakek “ A. Lea )
Bagi
seorang pecinta alam, adalah biasa bergelut dengan alam baik itu alam
pegunungan ataupun alam rimba belantara. Dalam bergelut dengan alam, khususnya
alam pegunungan, sudah selayaknya seorang pecinta alam mengenal peta yang
menggambarkan kondisi fisik derah pegunungan. Karena dgn menggunakan peta
sedikit banyak akan membantu dalam suatu perjalanan baik itu pada kegiatan
pendakian ataupun pada saat belajar orientasi medan.
Dasar dasar yang harus diketahui untuk orientasi medan:
1. Memahami peta
Peta yang digunakan untuk
orientasi medan adalah peta topografi, yaitu peta yang menyajikan gambaran
relief permukaan bumi. Relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam
bentuk garis garis yang disebut garis contour. Atau dengan kata lain garis
contour adalah garis yang menghubungkan tempat tempat pada ketinggian yang
sama. Yang harus dipahami dalam membaca peta topografi adl mengartikan bentuk
bentuk garis contour dengan benar, apakah bentukan itu berupa punggungan,
lembah,jurang, sungai,sehingga akan dapat diperoleh informasi
tentang tinggi rendahnya suatu tempat, bentuk, kedalaman, perkiraan
kemiringan, dan sebagainya. Hal hal tersebut mutlak dikuasai sebagai
dasar dalam orientasi.
Tak kalah pentingnya adalah
memahami skala peta. Ini adalah penting, karena dari skala peta akan diketahui
perbandingan antara kondisi di peta dengan kondisi medan yang sebenarnya.
Contoh : Skala 1 : 25.000; berarti 1 cm di peta sama dengan 250 meter di medan
yang sebenarnya. Selanjutnya antara skala peta, garis contour dengan medan yang
sebenarnya dapat diperbandingkan. Maka sedikit banyak akan dapat
diinterpretasikan keadaannya, agar kita tidak keliru dalam orientasi medan.
Sebab kadang kadang pada daerah yang kita perkirakan tergambar dalam peta(pada
contour), ternyata belum tergambar karena keliru dalam merperbandingkan skala
peta dengan kondisi medan. Contoh: dengan skala 1 : 25.000 yang berarti 1 cm di
peta sama dengan 250 meter di medan yang sebenarnya. Pada saat tertentu kita
melewati suatu punggungan kecil
Kita sudah memperkirakan
bahwa dengan melewati punggungan itu berarti sudah berubah contournya. Padahal
kondisi punggungan itu masih kurang dari 50 meter. Berarti kita telah salah
orientasi. Hal hal inilah yang harus dipahami, agar kesalahan orientasi yang
terkecil dapat dihindari.
2. Memahami Kompas
Kompas yang biasa digunakan dalam orientasi ada 2
jenis yaitu:
a. Kompas bidik jenis prisma
b. Kompas orientasi (kompas
Silva)
Pada dasarnya kedua kompas tersebut mempunyai fungsi yang
sama yaitu :
Mengetahui arah
Pada
posisi mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara. Sesuai dengan
arah utara Magnet Bumi.
Membidik sasaran
Dengan
kompas prisma, apabila kita ingin mengetahui berapa besar sudut kompas
dari posisi kita berdiri ke sasaran bidik. Besarnya sudut bidikan akan
langsung dapat diketahui. Sedangkan dengan kompas silva terdapat
sedikit perbedaan dengan kompas prisma, yaitu pada kompas ini apabila
kita membidik sasaran, besarnya sudut kompas tidak dapat langsung kita
baca. Melainkan harus dgn penyesuaian terlebih dahulu yaitu dengan memutar
piringan pembagian derajat sehingga tanda panah penyesuai atau tanda
"N"(North) dapat segaris dengan jarum utara kompas. Maka
besarnya sudut sudah dapat diketahui,
3. Memahami Peta Kompas
Sebelum masuk ke medan yang
sebenarnya kita harus mengetahui dan memahami tanda tanda medan pada
peta. Misalnya nama puncak bukit, sungai, jurang, dan sebagainya.
Keterangan mengenai hal ini dapat diketahui dgn membaca keterangan pada peta
atau mungkin bertanya ke
pada penduduk.
Langkah selanjutnya adalah orientasi
peta. Orientasi peta adalah meng Utarakan peta atau dengan kata lain
menyesuaikan letak peta dengan benatng alam yang sebenarnya kita hadapi.
Langkah langkah dalam orientasi peta :
a. Dengan kompas prisma
1. Letakkan peta pada bidang
datar
2. Bentangkan kompas di atas
peta
3. Himpitkan garis rambut
pada kompas dan takik pada cincin jempol dengan sumbu Y peta
4.
Geser/ putar putarkan peta tanpa posisi kompas, sampai jarum kompas
dengan garis rambut sejajar dengan sumbu Y Peta.
b. Dengan kompas silva
1. Letakkan peta pada bidang
datar
2.
Setel piringan kompas dengan pembagian derajat pada posisi 0°, kemudian
letakkan di atas peta
3.
Himpitkan tanda panah penyesuai, garis penyesuai, garis bantu, sehingga sejajar
dengan sumbu Y peta.
4.
Geser/ putar‑putarkan peta tanpa merubah posisi kompas sampai jarum
kompas dengan tanda panah penyesuai sejajar dengan sumbu Y peta.
Bila semua tahapan tersebut telah dilakukan dengan benar,
berarti peta telah terorientasi.
4. Memahami Cara Plotting di Peta
Plotting adalah
Menggambar atau membuat
titik di peta
Membuat garis di peta
Menggambar / membuat
tanda tanda tertentu di peta Plotting berguna untuk membantu kita dalam membaca
peta.
Contoh cara plotting di peta:

1301
Regu Wana Demit berada pada posisi koordinat di titik A
(3986:6360) + 1400 m dpl. SMC memerintahkan regu Wana Demit Agar menuju
Koordinat T(402D:6268)
+ 1301 m dpl.
No comments:
Post a Comment